Sebuah Rangkuman

Sebentar lagi 2017 akan berganti menjadi 2018. Cepat sekali waktu berlalu, hampir tidak terasa. Saya baru saja menyelesaikan semester 5. Dan tidak bahagia. Apa pun yang terjadi tahun ini tidak ada yang mengesankan, ntah itu keluarga, teman, atau pun pacar. Semuanya hanya kesenangan sesaat saja, yep, sesaat. Sebenarnya, tidak ada yang perlu saya bagikan kepada kalian semua namun, saya ingin memulai liburan semester dengan sesauatu yang baik dan kata orang, berbagi itu baik. Iya, kan?

Di mulai dari awal tahun, saya menghabiskan tahun baru bersama beberapa teman, it was fun. But not that fun. Beberapa hari kemudian, saya merayakan ulang tahun dan cukup terkejut karena kedatangan dua sahabat SMA yang sangat tidak terduga bisa meluangkan waktu untuk datang ke rumah. Pacar saya juga kebetulan datang ke rumah. Saat itu saya tidak mungkin mengusir salah satu dari mereka,  so we spent the day together. It was fun, I was happy and blessed.

Tahun ini saya cukup disibukkan dengan kuliah (yang kacaunya tidak teratur dan bahkan bisa dikategorikan sangat berantakan! Yes, I'm telling this now since semua perkuliahan sudah selesai dan tidak ada gunanya lagi jika menyesal atau lainnya) dan beberapa acara. Dua acara tepatnya, ada yang diadakan oleh himpunan dan senat. Kedua acara berjalan cukup lancar. Himpunan seperti biasa bekerja sesuai dengan ketentuan dan senat, ah saya tidak bisa berkomentar banyak karena ini pertama kalinya saya bekerja dengan senat. Tapi kedua acara beserta panitia menyenangkan. Banyak kenalan baru, banyak pengalaman baru! 

Saya pikir tahun ini dapat menjadi sesuatu yang baru, sesuatu yang akan saya ceritakan kepada siapa saja yang siap mendengar nantinya, sesuatu yang... tidak mengecewakan. 

Kecewa. Satu kata yang sangat tepat mendeskripsikan perasaan saya di tahun ini. Mohon maaf jika saya terdengar menyedihkan, ya tapi seperti itu lah adanya. Konser band kesukaan saya, dibatalkan secara sepihak, beberapa hari sebelum acara di gelar. Sudah gila memang promotor jaman sekarang! Mungkin mereka sudah menerima sedikit banyak keuntungan dari penjualan tiket yang dilakukan sejak dua bulan sebelum hari-h. Dasar manusia berkepala uang! Tidak kah mereka memikirkan kami, yang sudah tidak sabar atau bahkan menyiapkan segala hal dan rela membuang beberapa jam hanya untuk melihat dan bernyanyi bersama band kesayangan?! Gila, saya katakan sekali lagi, gila!

Hal-hal bodoh dan menyebalkan terus saja berdatangan setiap saat. Tidak teman, keluarga, pacar, bahkan orang asing, rasanya ingin saya buang ke jurang lalu saya angkat lagi mereka ketika saya kangen atau butuhkan! Kejam memang tapi itu yang saya rasakan ketika sedang kesal. Ingin selalu saya ucapkan, "Tuhan, kenapa Engkau mempertemukan dan mempersatukan saya dengan makhluk-makhluk spesies ini?" Namun, saya rasa tidak sedikit orang di sekitar yang berdoa seperti itu ketika berhadapan dengan saya, ha ha ha ha.

Hidup saya di tahun ini sekiranya ada yang menyenangkan juga. Misal, waktu saya berkunjung untuk observasi sebuah tugas matakuliah, ke daerah para nelayan di ujung Jakarta. Saat itu saya sadar betul bahwa saya ini butuh sebuah pemandangan baru, sebuah liburan! Melihat air saja senangnya bukan kepalang. Banyak hal-hal seru yang terjadi hari itu, jika ingatan saya tidak hilang, akan saya bagikan di cerita selanjutnya. Dan yang paling menyenangkan, saya berkunjung ke Pantai Ancol. Lihat kan seberapa butuhnya saya dengan liburan? Ke sana saja sudah kegirangan bak anak TK mau berwisata.

Kopi menjadi sebuah hal baru di hidup saya. Meminum kopi sebenarnya hanya sebuah kebiasaan yang dilakukan ketika belajar mempersiapkan diri sebelum ujian. Tapi sial dan bodohnya, di semester 5 saya kedapatan dua hari dengan kelas malam. Jadi, untuk memperkuat sugesti diri agar terhindar dari kantuk, saya agak rajin mengonsumsi kopi, yang murah saja. Kebetulan, baru-baru ini saya menemukan sebuah kedai kopi yang cukup nyaman dan pas di kantong. Saya pun sudah beberapa kali berkunjung dan selalu menyempatkan diri kesana. Mungkin saya akan bercerita tentang ini, jika ingin. 

Tulisan saya diatas sebenarnya belum mewakili keseharian saya di tahun ini. Saya takut khilaf. Yang ingin saya sampaikan adalah 2017 bukan lah tahun favorit saya. 2008 dan 2015 masih jauh lebih menyenangkan. Apa yang membuat saya cukup tidak menyukai tahun ini? Kerusakan, keegoisan, ketidakberaturan, ketidakpedulian, dan ke ke ke lainnya. Saya merasa di tahun ini, banyak perubahan yang terjadi, baik dari dalam diri maupun lingkungan sekitar. Baik dan buruk tentunya. Diri saya merasa belum siap untuk beradaptasi, hingga saat ini. Saya masih memiliki perasaan menyangkal yang sangat kuat sehingga sering kali jadi salah bertingkah. 

Jujur saja, saya tidak perna merasa serusak dan sehancur tahun ini. Saya tidak bisa menyalahkan siapa pun. Sadar atau tidak, perilaku saya sehari-hari tidak konsisten, saya lebih sering menjauh dari lingkungan dan jika mendekat ya hanya sekedar mendekat. Saya merasa "kesal" tetapi tidak bisa melampiaskannya. Ohhhhh menyedihkan, saya tidak mau jadi terbawa suasana. Ya, saya harap semua ini akan berakhir sama seperti 2017 yang akan berakhir.  

Untuk urusan percintaan, saya lebih memilih tidak berkomentar. Mungkin hanya orang-orang terdekat saja yang tau. Intinya, tidak seindah dulu tapi kami baik-baik saja.

Seperti itulah gambaran tahun 2017 saya. Menarik? Ah, tidak sama sekali. Saya lebih suka berdiam diri dan ingin mengulang tahun tapi saya sadar bahwa yang saya bisa lakukan hanyalah belajar dan tetap menjalani hari.

Sampai jumpa di tahun 2018.


Cheers,
MRS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#iconfess Komitmen

Holiday's Over

Alkohol Botol Biru